Apa Itu Domain

Apa itu Domain? Pertanyaan ini sering muncul ketika seseorang baru merambah dunia digital atau ingin memiliki kehadiran di internet. Secara sederhana, Domain adalah sebuah nama unik yang berfungsi sebagai alamat untuk mengidentifikasi sebuah situs di internet. Alamat ini memudahkan pengguna untuk mengunjungi sebuah situs tanpa harus mengingat serangkaian angka rumit yang disebut IP Address. Ketika Anda mengetikkan namawebsite.com di peramban, nama tersebut akan diterjemahkan oleh sebuah sistem besar (DNS) menjadi alamat IP, lalu mengarahkan Anda ke server yang menyimpan data situs tersebut. Intinya, domain adalah fondasi utama dari setiap identitas digital yang Anda lihat dan gunakan saat ini.

Apa Itu Domain: Panduan Lengkap Memahami Identitas Digital Anda

 

Apa Itu Domain merupakan pertanyaan yang sebenarnya membahas fondasi internet itu sendiri. Bagi banyak orang, domain sering kali hanya dilihat sebagai ekstensi sederhana seperti .com atau .id. Padahal, pemahaman yang komprehensif mengenai Apa Itu Domain sangat penting, terutama jika Anda berencana membangun merek, bisnis, atau platform pribadi di internet. Memilih domain yang tepat sama pentingnya dengan memilih lokasi toko fisik Anda di dunia nyata.

Dulu, saya ingat betul betapa bingungnya saya ketika pertama kali mempelajari tentang internet. Saya tahu ada alamat IP berupa angka, tetapi mengapa semua orang menggunakan nama yang mudah diingat? Awalnya, saya berpikir bahwa nama-nama ini—seperti namasaya.com—adalah cara keren para programmer untuk menyembunyikan IP Address, padahal fungsi utamanya jauh lebih krusial.

Perlu waktu bagi saya untuk menyadari bahwa konsep Apa Itu Domain tidak hanya tentang membuat hidup lebih mudah bagi manusia, tetapi juga membangun lapisan kredibilitas yang tidak mungkin didapatkan hanya dari sekumpulan angka. Pengalaman memilih nama domain pertama saya adalah sebuah momen penting. Saya menghabiskan waktu berhari-hari untuk mencari kombinasi kata yang sempurna, yang tidak hanya mudah diingat tetapi juga mencerminkan citra yang ingin saya bangun. Memang, memahami Apa Itu Domain adalah langkah pertama dalam perjalanan digital Anda, dan memilihnya dengan cermat adalah investasi jangka panjang.

Mengapa Domain Sangat Penting di Dunia Maya?

Memahami Apa Itu Domain berarti memahami fungsi utamanya sebagai penentu eksistensi digital. Domain bukan sekadar dekorasi alamat; ia adalah jantung dari sebuah situs dan memiliki peran vital dalam beberapa aspek fundamental di internet.

Identitas dan Branding yang Tidak Tergantikan

Dalam konteks bisnis dan personal branding, domain adalah nama merek Anda di ruang virtual. Domain yang unik dan relevan akan membedakan Anda dari jutaan situs lain.

Coba bayangkan Anda ingin membeli kopi dari merek terkenal. Anda tidak akan mencari alamat pabriknya, melainkan langsung menuju toko yang sudah dikenal. Di internet, domain bertindak sebagai toko tersebut. Nama yang pendek, mudah dieja, dan mudah diingat akan meningkatkan kemungkinan pengunjung kembali. Ini karena domain yang buruk dapat menciptakan friksi yang tidak perlu antara pengunjung dan konten Anda. Domain yang baik akan memperkuat merek di benak pelanggan, sementara domain yang tidak jelas hanya akan membuat calon pengunjung Anda kebingungan. Oleh karena itu, bagi siapapun yang serius membangun kehadiran online, memahami esensi Apa Itu Domain dari sudut pandang branding adalah sebuah keharusan.

Menghubungkan Nama dan Angka Ajaib (Sistem Nama Domain)

Tanpa memahami cara kerja di balik sistem penamaan, pembahasan tentang Apa Itu Domain tidak akan lengkap. Peran paling teknis dari sebuah domain adalah menghubungkan nama yang mudah diingat (misalnya, namasitus.com) dengan alamat IP unik dari server hosting tempat situs tersebut disimpan.

Mekanisme ajaib ini dilakukan oleh sebuah sistem yang disebut DNS (Domain Name System). DNS adalah buku telepon raksasa internet. Ketika Anda mengetik nama domain di peramban, permintaan Anda akan dikirim ke server DNS. Server ini kemudian mencari IP address yang sesuai dengan nama domain tersebut, lalu mengarahkan peramban Anda ke server yang benar. Proses ini, meskipun terdengar kompleks, terjadi dalam hitungan milidetik. Inilah yang memungkinkan miliaran pengguna internet mengakses triliunan halaman web setiap harinya tanpa harus menghafal kombinasi angka seperti 192.168.1.1. Dengan demikian, fungsi DNS adalah alasan utama mengapa konsep Apa Itu Domain menjadi solusi praktis, karena ia menengahi antara bahasa manusia dan bahasa mesin (IP Address).

Kredibilitas dan Kepercayaan Pengunjung

Kredibilitas sebuah situs sangat ditentukan oleh domainnya. Pengunjung secara naluriah lebih mempercayai situs yang menggunakan domain yang terlihat profesional, seperti menggunakan ekstensi .com atau ekstensi negara yang relevan.

Pikirkan perbedaannya: Anda lebih percaya pada email dari nama@perusahaananda.com dibandingkan nama@gratisan.webhosting.xyz. Domain kustom memancarkan profesionalisme dan menunjukkan bahwa pemilik situs serius berinvestasi dalam kehadiran online mereka. Selain itu, domain yang sudah lama terdaftar dan memiliki riwayat yang bersih juga sering dianggap lebih kredibel. Ini adalah faktor penting bagi kepercayaan digital, yang tanpanya, sebuah bisnis online akan sulit mendapatkan traksi. Jadi, salah satu jawaban paling penting untuk Apa Itu Domain adalah bahwa ia merupakan penanda fundamental dari tingkat kepercayaan yang dapat diberikan pengunjung.

Membongkar Komponen Dasar Sebuah Alamat Digital

Untuk sepenuhnya memahami Apa Itu Domain, kita harus membedah bagian-bagian penyusunnya. Sebuah domain utuh, seperti blog.contoh.co.id, sebenarnya terdiri dari beberapa level atau tingkatan yang memiliki fungsi spesifik. Pemahaman tentang hierarki ini sangat krusial saat Anda mulai mendaftarkan domain baru.

TLD (Top-Level Domain): Sang Penentu Kategori

TLD, atau Top-Level Domain, adalah bagian terakhir setelah titik (dot) pada sebuah nama domain. Inilah bagian yang paling sering kita bicarakan saat membahas Apa Itu Domain dan seringkali menentukan kategori umum situs tersebut. TLD dikelola oleh organisasi global yang bertanggung jawab atas penamaan dan penomoran di internet.

TLD ini terbagi menjadi beberapa kelompok utama, yang masing-masing memiliki peruntukan spesifik. TLD yang paling terkenal tentu saja adalah Generic Top-Level Domain (.com, .org, .net), yang mendominasi pendaftaran domain secara global. Namun, seiring berjalannya waktu, kategori TLD terus berkembang, menyesuaikan dengan kebutuhan digital yang semakin beragam.

Contoh-contoh utama TLD meliputi:

  • gTLD (Generic TLD): Untuk penggunaan umum, tidak terikat wilayah. Contohnya adalah .com, .net, .org, .info.
  • ccTLD (Country Code TLD): Dibatasi untuk wilayah geografis tertentu. Contohnya adalah .id (Indonesia), .sg (Singapura), .co.uk (United Kingdom).
  • sTLD (Sponsored TLD): Dibatasi untuk organisasi atau komunitas tertentu. Contohnya adalah .gov (pemerintahan), .edu (institusi pendidikan), .mil (militer).
  • New gTLD (New Generic TLD): TLD yang baru dirilis dalam beberapa tahun terakhir. Contohnya .app, .xyz, .blog, .store.

SLD (Second-Level Domain): Identitas Utama Anda

Second-Level Domain (SLD) adalah inti dari identitas situs Anda. Dalam alamat namawebsite.com, yang menjadi SLD adalah namawebsite. Bagian inilah yang paling merefleksikan nama merek atau bisnis Anda, dan merupakan fokus utama saat Anda mendaftarkan domain.

Pemilihan SLD adalah langkah strategis, sebab ia harus mencerminkan identitas merek, mudah diingat, dan idealnya mengandung kata kunci yang relevan dengan topik situs. Kesalahan dalam memilih SLD dapat membuat upaya branding Anda menjadi sia-sia, karena nama yang terlalu panjang atau sulit dieja akan sulit disebarkan melalui komunikasi dari mulut ke mulut. Intinya, ketika Anda mengajukan pertanyaan Apa Itu Domain kepada seseorang, mereka akan langsung merujuk pada SLD ini. SLD adalah bagian yang menciptakan perbedaan antara satu situs dengan situs lainnya, bahkan jika mereka menggunakan TLD yang sama.

Subdomain (Third-Level Domain): Pembagi Konten

Di depan SLD, kita bisa menemukan tingkatan yang lebih kecil yang disebut Subdomain. Dalam alamat blog.contoh.comblog adalah subdomain. Subdomain sering digunakan untuk memisahkan bagian-bagian tertentu dari sebuah situs web utama.

Fungsi subdomain sangat vital untuk organisasi yang memiliki beberapa layanan berbeda namun masih berada di bawah satu merek utama. Misalnya, store.merekutama.com untuk toko online, support.merekutama.com untuk pusat bantuan, atau blog.merekutama.com untuk konten artikel. Subdomain memungkinkan Anda untuk menata konten secara terstruktur dan terpisah, tetapi tetap memanfaatkan otoritas dari domain utama Anda. Dalam pembahasan Apa Itu Domain, sering kali subdomain ini terlewatkan, padahal fungsinya sangat membantu dalam manajemen situs yang besar dan kompleks.

Jenis-Jenis Domain yang Perlu Anda Ketahui (Statistik Terbaru)

Memahami jenis-jenis domain adalah kunci untuk memilih ekstensi yang tepat. Klasifikasi domain ini terus berkembang, tetapi secara umum dibagi berdasarkan sifat dan wilayahnya. Kita akan fokus pada gTLD dan ccTLD karena keduanya mendominasi lanskap digital saat ini.

gTLD (Generic Top-Level Domain): Sang Penguasa Global

Generic Top-Level Domain (gTLD) adalah jenis TLD yang paling populer di dunia. Domain ini bersifat umum dan tidak terikat pada batasan geografis tertentu. Contoh-contoh gTLD yang paling terkenal antara lain:

  • .com: Ditujukan untuk situs komersial (commercial), namun kini menjadi ekstensi paling universal dan paling diminati.
  • .org: Ditujukan untuk organisasi nirlaba (organization).
  • .net: Ditujukan untuk infrastruktur jaringan (network).
  • .info: Ditujukan untuk situs informasi (information).

Penguasaan gTLD, khususnya .com, sangat masif. Berdasarkan laporan kuartal terbaru, ekstensi .com masih menjadi TLD yang paling banyak didaftarkan di seluruh dunia, mencerminkan preferensi global terhadap kredibilitas dan pengakuan yang dibawa oleh ekstensi ini. Oleh karena itu, bagi banyak perusahaan, mendapatkan domain .com yang relevan adalah prioritas utama ketika mereka mencari tahu Apa Itu Domain yang terbaik untuk bisnis mereka.

ccTLD (Country Code Top-Level Domain): Identitas Lokal

ccTLD adalah domain yang dikaitkan dengan kode negara tertentu. ccTLD terdiri dari dua huruf dan memiliki aturan pendaftaran yang ditetapkan oleh otoritas penamaan domain di negara tersebut. Di Indonesia, ccTLD utama adalah .id.

ccTLD sangat penting untuk bisnis yang beroperasi di pasar lokal. Penggunaan ccTLD menunjukkan komitmen terhadap pasar lokal dan dapat membangun kepercayaan dengan audiens setempat.

Sebagai contoh spesifik di Indonesia, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mencatat bahwa jumlah pengguna domain .id telah menembus angka 1,3 juta. Bahkan, ada klaim bahwa domain .id telah menyalip domain .com di tingkat lokal dan menjadi domain paling populer di Asia Tenggara pada akhir tahun 2024. Angka ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya ccTLD semakin tinggi, dan ini adalah tren yang harus diperhatikan ketika membahas Apa Itu Domain dalam konteks lokal.

Mengapa ccTLD Penting?

  • Targeting Geografis: ccTLD membantu menargetkan konten Anda secara spesifik ke audiens di negara tersebut.
  • Kepercayaan Lokal: Pengunjung lokal cenderung lebih mempercayai situs dengan ccTLD negara mereka sendiri.
  • Persyaratan Administratif: Beberapa ccTLD, seperti .id, memiliki persyaratan pendaftaran yang memastikan pemegang domain memiliki entitas legal di negara tersebut.

New gTLD: Inovasi dan Spesialisasi

Munculnya New gTLD merupakan perkembangan besar dalam beberapa tahun terakhir, memperluas jawaban untuk Apa Itu Domain di luar ekstensi tradisional. Ini adalah TLD yang lebih deskriptif dan spesifik.

Contoh New gTLD:

  • .app (aplikasi perangkat lunak)
  • .store (toko daring/e-commerce)
  • .xyz (penggunaan umum yang trendi)
  • .blog (situs konten dan blog)

New gTLD memberikan kesempatan bagi merek untuk mendapatkan nama domain yang sangat relevan dan pendek, meskipun SLD di ekstensi .com yang sama sudah diambil. New gTLD juga membantu dalam komunikasi merek; melihat domain namaanda.store sudah memberi tahu pengunjung tentang sifat situs tersebut.

Apa Itu Domain: Panduan Lengkap Memahami Identitas Digital Anda

 

Proses Mendapatkan dan Mengelola Nama Domain

Setelah memahami Apa Itu Domain dan jenis-jenisnya, langkah selanjutnya adalah bagaimana cara mendapatkan dan mengelolanya. Proses ini melibatkan beberapa pihak dan melalui siklus hidup tertentu.

Memilih Nama yang Tepat: Seni dan Strategi

Memilih nama domain adalah kombinasi antara seni dan strategi. Pilihan Anda akan menentukan keberhasilan merek Anda dalam jangka panjang.

Beberapa Strategi Penting:

  1. Relevansi: Pastikan SLD Anda relevan dengan bisnis atau topik Anda. Jika Anda menjual kopi, mencoba memasukkan kata “kopi” atau “coffee” adalah langkah cerdas.
  2. Keterbatasan: Usahakan nama domain pendek, maksimal 15 karakter. Semakin pendek, semakin mudah diingat dan diketik.
  3. Hindari Angka dan Tanda Hubung: Angka dan tanda hubung dapat membingungkan saat domain disebutkan secara lisan (misalnya, apakah itu angka ‘dua’ atau kata ‘dua’?).
  4. Prioritaskan .com dan ccTLD: Walaupun New gTLD menarik, mayoritas pengguna internet masih berasumsi domain berakhir dengan .com atau ccTLD lokal mereka.

Setelah Anda menemukan nama yang ideal, Anda harus memeriksa ketersediaannya melalui sebuah layanan yang disebut Registrar. Registrar inilah yang akan mencatatkan nama domain Anda ke dalam database global yang dikelola oleh organisasi seperti ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers).

Peran Penting Registrar dan Registrant

Proses pendaftaran domain melibatkan dua pihak utama:

  • Registrar: Perusahaan terakreditasi yang berhak menjual dan mengelola pendaftaran domain. Registrar bertindak sebagai jembatan antara Anda dan database domain global. Merekalah yang akan membantu Anda memahami Apa Itu Domain secara legal dan teknis.
  • Registrant: Anda, sebagai individu atau perusahaan yang membeli dan memegang hak atas nama domain. Registrant memiliki kendali penuh atas domain, termasuk mengarahkan ke server hosting mana pun.

Saat mendaftar, Anda harus mengisi data diri sebagai Registrant. Data ini, secara default, dapat dilihat publik melalui layanan WHOIS, meskipun banyak Registrar kini menawarkan layanan privasi untuk menyembunyikan informasi pribadi tersebut. Memahami peran kedua pihak ini sangat penting untuk memastikan domain Anda aman dan terkendali.

Siklus Hidup: Dari Pendaftaran hingga Kedaluwarsa

Nama domain tidak dibeli sekali untuk seumur hidup; ia disewa untuk jangka waktu tertentu (biasanya 1 hingga 10 tahun). Domain memiliki siklus hidup yang ketat. Memahami siklus ini sangat penting karena kegagalan memperpanjang domain dapat berakibat fatal pada situs Anda.

Fase Utama Siklus Hidup Domain:

  1. Fase Tersedia (Available): Domain belum terdaftar dan siap untuk dibeli.
  2. Fase Aktif (Active): Domain telah dibeli oleh Registrant dan berfungsi normal.
  3. Fase Kedaluwarsa (Expired): Masa sewa domain telah berakhir. Situs akan non-aktif.
  4. Masa Tenggang (Grace Period): Biasanya 0-45 hari setelah kedaluwarsa. Registrant masih bisa memperpanjang domain dengan biaya normal.
  5. Masa Penebusan (Redemption Period): Jika tidak diperpanjang di masa tenggang, domain masuk ke masa penebusan (sekitar 30 hari). Domain masih bisa diambil kembali, tetapi dengan biaya yang sangat tinggi (penalti).
  6. Fase Hapus Tertunda (Pending Delete): Domain tidak diselamatkan dan siap dihapus dari daftar global.
  7. Fase Tersedia Kembali (Re-release): Domain kembali tersedia untuk pendaftaran publik.

Setiap saat Anda bertanya Apa Itu Domain, ingatlah bahwa ia adalah aset yang rentan terhadap kedaluwarsa. Jika Anda memiliki domain dengan merek yang kuat dan membiarkannya kedaluwarsa, ada risiko domain tersebut langsung dibeli oleh pihak lain (disebut domain grabbing atau cybersquatting) saat domain tersebut tersedia kembali di pasar.

Faktor Kunci dalam Membangun Kepercayaan Digital Melalui Domain

Di tengah maraknya ancaman digital dan penipuan online, cara domain dikelola memiliki dampak besar pada kepercayaan pengunjung. Memahami Apa Itu Domain saat ini juga berarti memahami bagaimana mengamankannya.

Keamanan: SSL/HTTPS dan DNSSEC

Domain yang kredibel saat ini wajib dilengkapi dengan fitur keamanan tertentu.

1. SSL/HTTPS:
Secure Sockets Layer (SSL) adalah teknologi standar untuk menjaga koneksi internet tetap aman dan melindungi data sensitif yang dikirim antara dua sistem. Domain yang diamankan dengan SSL akan menampilkan gembok kecil di peramban dan menggunakan protokol HTTPS, bukan HTTP. Saat ini, hampir semua peramban akan menampilkan peringatan keamanan yang keras jika sebuah domain tidak menggunakan HTTPS. Ini adalah faktor penting yang tidak dapat diabaikan jika Anda ingin situs Anda dianggap serius.

2. DNSSEC (DNS Security Extensions):
Ini adalah lapisan keamanan yang dirancang untuk melindungi Domain Name System (DNS) dari serangan cache poisoning atau spoofing (pemalsuan). Dengan DNSSEC, setiap respons dari server DNS disertai dengan tanda tangan digital yang menjamin keaslian data. DNSSEC memastikan bahwa ketika seseorang mengetikkan domain Anda, mereka benar-benar diarahkan ke server yang benar dan bukan server palsu yang disiapkan oleh peretas. Jadi, menjawab Apa Itu Domain di era modern melibatkan perlindungan mendasar melalui teknologi seperti DNSSEC.

Mempertimbangkan Umur Domain dan Konsistensi

Dalam pandangan pengunjung maupun mesin pencari, umur domain dan konsistensi penggunaan domain adalah indikator penting kredibilitas.

Domain yang telah terdaftar dan digunakan secara konsisten selama bertahun-tahun cenderung dianggap lebih tepercaya daripada domain baru. Konsistensi di sini berarti domain tidak sering berpindah tangan (transfer), tidak sering berganti konten yang sangat drastis, dan terus diperpanjang tepat waktu. Jika Anda memiliki domain yang sudah berumur dan memiliki riwayat yang baik, itu adalah aset yang sangat berharga. Domain dengan umur panjang menunjukkan bahwa pemiliknya serius dan berkomitmen terhadap merek mereka. Fenomena ini menunjukkan bahwa nilai dari Apa Itu Domain tidak hanya terletak pada namanya saja, tetapi juga pada riwayat dan usianya.

Menuju Masa Depan: Evolusi Konsep Domain

Konsep Apa Itu Domain terus berevolusi. Dari sekadar ekstensi .com dan ccTLD, kini kita melihat pergeseran besar menuju spesialisasi dan kustomisasi.

Perkembangan New gTLD membuka peluang baru bagi merek dan individu untuk mendapatkan nama yang lebih spesifik dan menarik. Di sisi lain, ccTLD juga semakin kuat, terutama di negara-negara dengan pertumbuhan internet yang tinggi, seperti Indonesia. Ini menunjukkan adanya dualisme: kebutuhan akan domain global (.com) dan penguatan identitas lokal (ccTLD).

Ke depannya, kita mungkin akan melihat integrasi teknologi blockchain yang lebih dalam ke dalam sistem pendaftaran domain (disebut blockchain domains), yang menjanjikan desentralisasi kepemilikan. Meskipun teknologi ini masih dalam tahap awal, ia dapat mengubah cara kita menjawab pertanyaan Apa Itu Domain di masa mendatang. Namun, untuk saat ini, sistem DNS yang terpusat dan teratur tetap menjadi standar emas yang wajib dipahami oleh setiap orang yang berinteraksi di internet.

Kesimpulan: Domain Adalah Aset Digital Utama Anda

Secara ringkas, Apa Itu Domain adalah sebuah nama unik yang mewakili identitas digital Anda, berfungsi sebagai alamat yang mudah diingat untuk mengarahkan pengguna ke situs Anda melalui sistem DNS. Domain adalah lebih dari sekadar alamat; ia adalah representasi merek, pondasi kredibilitas, dan aset digital paling berharga yang Anda miliki.

Memilih domain yang tepat—mempertimbangkan SLD yang relevan dan TLD yang kredibel seperti .com atau .id—adalah investasi krusial. Proses pendaftaran dan manajemen domain harus dilakukan dengan cermat, termasuk memastikan keamanan (HTTPS) dan memperpanjangnya tepat waktu untuk menjaga konsistensi dan umur domain. Dengan pemahaman mendalam tentang Apa Itu Domain, Anda kini siap membangun dan mengamankan kehadiran digital Anda di internet.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

# Apa Itu Domain dan Bedanya dengan Hosting?

Apa Itu Domain adalah nama unik situs Anda (alamat rumah), sedangkan hosting adalah tempat situs Anda disimpan (rumah fisiknya). Anda perlu membeli domain (alamat) dan hosting (tempat menyimpan file situs) secara terpisah, meskipun banyak penyedia menawarkan keduanya dalam satu paket. Domain mengarahkan lalu lintas, sementara hosting menyimpan semua data, gambar, dan kode situs Anda. Memahami Apa Itu Domain dan hosting secara terpisah sangat penting agar Anda bisa mengelola situs dengan fleksibel.

# Apa itu Subdomain?

Subdomain adalah bagian dari domain utama yang digunakan untuk memisahkan atau mengorganisir bagian-bagian tertentu dari situs web. Contoh: dalam blog.namaanda.com, ‘blog’ adalah subdomain. Subdomain membantu pemilik situs untuk mengelola konten yang berbeda secara terpisah tanpa harus mendaftarkan nama domain baru. Peran subdomain ini sangat penting dalam menata informasi yang besar di dalam satu domain.

# Bisakah Saya Membeli Domain Selamanya?

Tidak, domain tidak bisa dibeli selamanya. Anda hanya bisa menyewa hak penggunaan nama domain untuk jangka waktu tertentu, biasanya mulai dari 1 hingga 10 tahun. Agar domain tetap menjadi milik Anda, Anda harus memperpanjangnya sebelum masa kedaluwarsanya berakhir. Jika Anda gagal memperpanjang, domain tersebut akan melalui siklus kedaluwarsa dan pada akhirnya bisa didaftarkan kembali oleh orang lain. Pendaftar harus selalu ingat bahwa Apa Itu Domain adalah hak sewa, bukan kepemilikan mutlak.

# Apakah Ekstensi Domain Mempengaruhi Pengunjung?

Ya, ekstensi domain (TLD) sangat mempengaruhi persepsi pengunjung. Ekstensi seperti .com atau ccTLD (.id, .co.uk) umumnya dianggap paling kredibel dan profesional. Jika Anda menargetkan audiens global, .com adalah pilihan terbaik. Jika Anda menargetkan audiens Indonesia, .id akan meningkatkan kepercayaan lokal. Memahami Apa Itu Domain harus mencakup pemahaman tentang bagaimana TLD dapat membentuk pandangan dan kepercayaan pengunjung.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *