Cara Membuat Pupuk Orea

Cara Membuat Pupuk orea

Halo para sobat hijau dan pejuang tanaman! Apakah Anda sedang mencari rahasia di balik kesuburan luar biasa yang ditawarkan oleh Pupuk Urea? Jika ya, Anda datang ke tempat yang tepat. Kita semua tahu betapa vitalnya pupuk ini—ibaratnya, ia adalah vitamin super cepat untuk pertumbuhan daun dan batang. Namun, ketika kita berbicara tentang cara membuat pupuk orea secara harfiah, ada sedikit hal yang perlu kita luruskan.

Cara Membuat Pupuk orea

 

Pupuk Urea (dengan rumus kimia CO(NH₂)₂) adalah salah satu pupuk nitrogen tertinggi yang tersedia secara komersial, dengan kandungan Nitrogen mencapai 46%. Ia adalah raja dari pupuk pemicu pertumbuhan. Dalam artikel komprehensif ini, kita akan membongkar mitos dan fakta seputar pembuatan Urea, serta memberikan solusi praktis—baik itu cara tepat menggunakan Urea yang sudah ada, maupun alternatif nitrogen tinggi alami yang bisa Anda racik sendiri di rumah.

Memahami Pupuk Urea: Kenapa Sulit Dibuat di Rumah?

Seringkali, ketika kita mencari cara membuat pupuk orea, yang sebenarnya kita cari adalah pupuk dengan efek nitrogen (N) instan. Namun, pupuk Urea murni bukanlah sesuatu yang bisa Anda campur di ember belakang rumah. Ada alasan ilmiah yang mendasari hal ini.

Proses Sintesis Urea: Bukan Sekadar Resep Dapur

Urea adalah senyawa kimia sintetis yang diciptakan melalui proses industri besar yang disebut proses Bosch–Meister atau proses Total Recycle. Proses ini membutuhkan dua bahan baku utama dan kondisi ekstrem:

  1. Amonia (NH₃): Disintesis dari gas alam atau batu bara.
  2. Karbon Dioksida (CO₂): Seringkali merupakan produk sampingan dari pembuatan amonia.

Kedua bahan ini direaksikan di bawah tekanan dan suhu yang sangat tinggi (sekitar 180–200 °C) dalam reaktor khusus. Oleh karena itu, kecuali Anda memiliki pabrik petrokimia mini di garasi, membuat Urea murni di rumah adalah hal yang mustahil. Urea yang Anda temukan di pasaran telah melalui proses granulasi agar mudah diaplikasikan.

Poin Penting: Fokus kita harus dialihkan dari membuat molekul Urea menjadi bagaimana cara mendapatkan efek nitrogen yang sama bagi tanaman kita.

Cara Membuat Pupuk Urea (Menggunakan dan Mencampur yang Tepat)

Karena kita tidak bisa membuatnya dari nol, langkah terbaik selanjutnya adalah memastikan kita menggunakannya dengan bijak dan mencampurnya secara efektif. Ini adalah bagian terpenting dari menguasai “Pupuk Urea” bagi petani modern.

Kapan dan Bagaimana Mengaplikasikan Urea?

Pupuk Urea sangat mudah larut dan bereaksi cepat. Karena itu, ia paling cocok digunakan selama fase pertumbuhan vegetatif tanaman, yaitu ketika tanaman sangat membutuhkan dorongan untuk membuat batang dan daun baru.

Dosis Tepat: Urea sangat keras dan jika berlebihan dapat menyebabkan burning* (luka bakar) pada tanaman. Selalu ikuti dosis anjuran untuk jenis tanaman Anda. Umumnya, Urea diaplikasikan dalam jumlah kecil dan sering, bukan dalam jumlah besar sekaligus.

  • Waktu Aplikasi: Aplikasikan saat tanah lembap. Setelah aplikasi, segera siram atau tunggu hujan. Urea yang dibiarkan di permukaan tanah kering akan menguap sebagai amonia, menyebabkan kerugian besar.
  • Teknik Pencampuran: Urea dapat dicampur dengan pupuk fosfat (P) atau kalium (K) non-asam, seperti TSP atau KCl, untuk menciptakan pupuk majemuk yang lebih seimbang. Pastikan mencampur tepat sebelum digunakan.

Resep Campuran Pupuk Nitrogen Instan

Mencampur Urea dengan bahan lain adalah cara membuat pupuk orea versi modifikasi, yang artinya menciptakan racikan pupuk yang memiliki efek cepat dan seimbang.

  1. Campuran Awal Pertumbuhan (High N):

 

  • Pupuk Urea: 1 bagian
  • Pupuk TSP/SP-36 (Fosfat): 1/2 bagian
  • Pupuk Organik Padat/Kompos: 4 bagian

Cara Penggunaan: Campurkan bahan kering ini. Kehadiran kompos membantu Urea terlepas lebih lambat dan mengurangi risiko leaching* (pencucian) nitrogen.

  1. Solusi Cair Cepat:

 

  • Urea: 1-2 gram
  • Air: 1 liter

Cara Penggunaan:* Larutkan Urea dalam air. Ini sempurna untuk penyiraman bibit muda yang membutuhkan dorongan cepat. Hindari kontak langsung dengan daun muda agar tidak terbakar.

 

Cara Membuat Pupuk orea

 

Alternatif Nitrogen Tinggi Alami: Pengganti Pupuk Urea yang Bisa Dibuat Sendiri

Jika niat Anda adalah benar-benar membuat pupuk yang kaya nitrogen tanpa harus membeli Urea sintetis, maka dunia pertanian organik menawarkan solusi hebat. Inilah cara membuat pupuk yang mendekati efek Urea, namun 100% alami dan bisa Anda buat di rumah.

1. Pupuk Cair dari Urin Ternak (atau Urin Manusia)

Meskipun terdengar ekstrem, urin adalah sumber Nitrogen yang sangat kuat. Ia mengandung Urea alami, fosfor, dan kalium.

Cara Pembuatan:

  1. Pengumpulan: Kumpulkan urin ternak (sapi atau kambing) di dalam wadah tertutup.
  2. Fermentasi: Campurkan urin dengan air (perbandingan 1:1 hingga 1:3). Tambahkan sedikit molase atau gula merah sebagai sumber karbon untuk membantu proses fermentasi dan mengurangi bau.
  3. Masa Tunggu: Diamkan selama minimal 1-2 minggu di tempat yang teduh dan buka tutup wadah sesekali untuk membuang gas.
  4. Aplikasi: Encerkan lagi hasil fermentasi dengan air bersih (minimal 1:10) sebelum menyiramkan ke tanah. Jangan pernah menggunakan urin murni langsung ke tanaman karena konsentrasi garam dan N yang terlalu tinggi.

2. Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Sayuran Nitrogen Tinggi

Limbah dapur kaya N bisa diubah menjadi POC yang sangat efektif. Fokuskan pada bahan seperti ampas kopi, sisa daun hijau (misalnya daun kangkung atau sawi), dan sisa ikan.

Cara Pembuatan:

  1. Bahan: 1 kg limbah kaya N + 1 liter air leri (air cucian beras) + 100 ml starter (EM4).
  2. Proses: Masukkan semua bahan ke dalam wadah tertutup. Aduk setiap hari selama 7-10 hari pertama.
  3. Pematangan: Biarkan tertutup rapat selama 2-4 minggu hingga tidak ada lagi gas yang keluar dan cairan berbau asam manis.
  4. Aplikasi: Encerkan 1:5 hingga 1:10 dengan air bersih. POC ini memberikan nutrisi N secara bertahap dan memperbaiki kesehatan mikroba tanah.

3. Membuat Pupuk Hijau (Green Manure)

Ini adalah cara kuno namun sangat efektif untuk menambahkan nitrogen ke tanah tanpa menggunakan pupuk kemasan.

Pilih Tanaman: Tanam tanaman penambat nitrogen seperti kacang-kacangan (misalnya, Vigna unguiculata*) atau leguminosa.

  • Proses: Biarkan tanaman ini tumbuh subur. Sebelum mereka berbunga (fase ketika kandungan N paling tinggi), tebang dan benamkan seluruh bagian tanaman ke dalam tanah.
  • Manfaat: Saat tanaman terurai, mereka melepaskan nitrogen yang telah mereka ambil dari udara kembali ke tanah, menyediakan sumber N alami jangka panjang untuk tanaman berikutnya.

Keselamatan dan Tips Penting Saat Menggunakan Nitrogen

Baik Anda menggunakan Urea sintetis maupun alternatif organik, pengelolaan nitrogen adalah kunci. Nitrogen yang berlebihan tidak hanya boros tetapi juga berbahaya bagi lingkungan (mencemari air tanah) dan tanaman Anda (menyebabkan daun terbakar dan pertumbuhan vegetatif berlebihan yang rentan hama).

  1. Jangan Berlebihan: Lebih baik kurang daripada lebih. Jika daun tanaman Anda berwarna hijau tua pekat dan batangnya lemah (terlalu subur), segera kurangi dosis pupuk N.
  2. Tes Tanah: Jika memungkinkan, lakukan tes tanah. Ini akan memberi tahu Anda seberapa banyak nitrogen yang benar-benar dibutuhkan tanah Anda.
  3. Penyimpanan Urea: Simpan Urea di tempat yang kering dan kedap udara. Urea sangat higroskopis (mudah menyerap kelembapan) dan akan menggumpal jika dibiarkan terbuka. Gumpalan ini bisa membuat aplikasi menjadi tidak merata.

Dengan memahami bahwa cara membuat pupuk orea bukanlah tentang sintesis kimia di dapur, melainkan tentang penguasaan manajemen nitrogen, Anda telah meningkatkan keterampilan bertani Anda ke level berikutnya. Selamat mencoba dan semoga panen Anda melimpah!

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Apakah pupuk Urea aman bagi lingkungan?

Urea aman jika digunakan sesuai dosis. Namun, penggunaannya yang berlebihan dapat menyebabkan Nitrogen terlepas ke atmosfer sebagai amonia (gas rumah kaca) atau tercuci ke perairan, menyebabkan eutrofikasi (pencemaran air). Penggunaan pupuk organik cair dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Berapa lama efek Pupuk Urea terlihat pada tanaman?

Efek Urea sangat cepat, biasanya terlihat dalam hitungan hari (3-5 hari) setelah aplikasi yang tepat, terutama pada tanaman yang sedang dalam fase pertumbuhan cepat. Nitrogen diserap dan langsung mendorong pembentukan klorofil dan pertumbuhan sel baru.

Apakah Pupuk Urea bisa dicampur dengan pestisida?

Ya, Urea umumnya kompatibel dengan banyak jenis pestisida. Namun, selalu lakukan uji coba skala kecil terlebih dahulu dan hindari pencampuran dengan pestisida yang sangat basa atau yang mengandung kalsium, karena dapat mengurangi efektivitasnya atau menyebabkan pengendapan.

Apa perbedaan antara Urea putih dan Urea prill/granul?

Urea prill (butiran kecil) dan granul (butiran besar) adalah bentuk yang sama, hanya berbeda ukuran. Urea granul lebih populer karena memiliki pelapisan yang membuatnya lebih tahan lama dan lebih lambat larut, sementara Urea prill lebih cepat larut dan bereaksi. Kandungan nitrogennya sama.

*

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *